Sabtu, 14 Desember 2019

Kecil Tapi Besar

Kita semua pernah menang atas pertandingan kita masing-masing.
Entah itu besar atau kecil.
Di umur ke 2 kemenangan sebatas berjalan dan bernyanyi terbata bersama bunda.
Si putih merah merasa paling cermat saat bisa mengalikan bilangan-bilangan bulat.
Remaja tanggung merasa beruntung kala cintanya bersambung.
Masa putih biru sudah tentu paling jago kalau bisa berkesempatan pidato.
Saat kuliah?
Hmm menang atas diri sendiri yang rela kejar tugas sampai pagi juga sudah senyum-senyum sendiri.

Ya
Semakin kesini kemenangan kita kadang terasa kecil.
Semakin kesini kita semakin mengerti, kita punya pembading.
"23 yang lain sudah punya perusahaan sendiri, sisanya ramai dapat cuan dari Instagram."
"Saya seumur kamu sudah pergi kesana kemari, pulang malam mengejar karir"
"Lu harus bisa dong gitu gitu gitu"
"Puji syukur sudah memasuki trimester kedua, semoga sehat"
Dan lain lain.
Terkadang, kita memang merasa tertinggal.
Suka tidak suka, mau tidak mau, kita makhluk sosial yang suka membanding-bandingkan.
Dulu perintah "jangan mengingini" alias jangan iri aku rasa tidak masuk akal.
"Semua orang kan punya porsinya masing-masing" naifku yang lucu.

Tapi, izinkan aku menjadi naif kembali.
Izinkan aku merasa menang akan hal-hal kecilku sendiri.
Izinkan aku merasa menang, atas bangun setiap pagi untuk berproses di tempat yang panas.
Menang atas diriku yang akhirnya tidak malas menulis.
Menang atas diriku yang berusaha menerima setiap bentuk emosi, termasuk kecewa dan luka.
Menang atas diriku yang mengalahkan jiwa pemalu ku untuk menjadi ramah dan terkoneksi dengan sebanyak-banyaknya rekan.
Menang atas aku yang kembali membaca.
Menang atas aku yang bertahan tentang kita.
Menang atas makan pagi, siang dan malam ku.
Dan sesimpel, menang atas aku yang bersyukur.

Kadang, tidak perlu kemenangan yang sebesar itu.
Kadang pula, yang megah itu semu.
Jadi tolong aku, untuk mengumpulkan kemenangan-kemenangan kecilku, yang kut semakin tinggi
Yang suatu saat bisa mengalahkan kemenangan besarmu.
Ah.
Sebenarnya.
Mengalahkanmu tidak penting.
Yang paling penting.
Mengalahkan diriku,
Yang terlalu keras pada diri sendiri.
Bolehkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yuk dikomen